Tips hadapi 3 permasalahan Outbound Stok Barang saat mengelola gudang
Untuk dapat memiliki pengelolaan gudang yang optimal, perusahaan harus mengetahui tiap alur yang ada. Salah satu proses penting saat mengelola gudang yaitu proses outbound stok gudang. Proses ini menyangkut alur keluar stok barang dari gudang.
Tentunya kesalahan dalam melakukan outbound stok barang bisa saja terjadi. Untuk itu, dengan mempelajari dan memahami alur mengelola gudang, perusahaan dapat melakukan evaluasi kinerja dan mengantisipasi terjadinya permasalahan saat outbound stok barang.
Pahami alur Outbound Stok Barang

Outbound stok barang merupakan salah satu alur penting dalam mengelola pergudangan. Perusahaan tidak hanya fokus pada pengadaan atau inbound, tetapi proses pengeluaran stok barang dalam gudang untuk kemudian dikirimkan atau dijual juga menjadu hal yang penting dan berkaitan dengan pendapatan perusahaan.
Outbound dan inbound stok barang adalah dua aktivitas pergudanganberbeda dan tidak dapat dipisahkan. Karena, selain berfungsi untuk melancarkan proses keluar masuk stok barang, dua proses ini juga berpengaruh pada supply chain, juga kelancaran dalam memenuhi permintaan pasar dan tingkat kepuasan konsumen.
Terdapat beberapa tahap dalam proses outbound stok barang, diantaranya :
pengemasan barang
Pengiriman (shipping)
Produk sampai ditangan pelanggan
Oleh karena itu, proses outbound stok barang mempengaruhi kinerja perusahaan karena berhadapan langsung dengan kepuasan pelanggan dan citra produk dari sudut pandang konsumen.
Baca Juga:
Minimalisir dokumen hilang saat mengelola gudang dengan Penerapan WMS
Permasalahan yang sering terjadi saat Outbound Stock Barang saat Mengelola Gudang

Kurang Teliti dalam Pencatatan Stok Barang
Saat proses outbound stok barang, aktivitas pencatatan yang akurat menjadi kunci untuk menyelaraskan jumlah stok barang yang keluar dari gudang, jumlah asli stok barang dan juga dengan data pada sistem pengelolaan gudang. Pencatatan yang tidak akurat dapat menimbulkan masalah dalam proses outbound stok barang.
Sebelum stok barang keluar dari gudang, umumnya staff gudang akan melakukan stock opname untuk memastikan jumlah stok yang ada pada gudang memadai. Jika pencatatan stok tidak sesuai dengan jumlah fisik, maka akan terjadi selisih stok barang yang berdampak pada kinerja proses pengelolaan gudang.
Terjadi selisih Stok Barang
Imbas dari pencatatan dan stock take yang kurang akurat saat proses outbound yaitu terjadi selisih pada jumlah stok barang. Selisih saat stock opname mengakibatkan beberapa kerugian dan menghambat aktivitas mengelola gudang. Beberapa dampaknya yaitu, staff gudang perlu melakukan evaluasi pencatatan yang membuat manajemen tidak efisien, kegagalan dalam memenuhi permintaan yang dapat merugikan perusahaan, dapat menimbulkan dead stock hingga pemborosan waktu akibat stok kurang dan perusahaan perlu melakukan pengadaan stok barang.
Memiliki Dead Stock pada gudang
Selain permasalahan pencatatan dan selisih jumlah, permasalahan lain yang sering terjadi dalam proses outbound adalah dead stock. Pengelolaan yang tidak efisien dan efektif dapat mengakibatkan penurunan kualitas stok barang. Sehingga, ketika stock barang diproses untuk pengiriman, akan ditemukan beberapa stok dalam kondisi yang tidak layak. Jika stok barang tersebut tidak diganti maka akan berimbas pada penurunan kepuasan pelanggan dan dan peningkatan biaya dari perusahaan.