top of page

Dead Stock: Pengertian, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis pasti tidak akan selalu mudah, akan ada beberapa hal yang mungkin saja akan menjadi masalah dalam operasional bisnis Anda, salah satunya yaitu dead stock.


Dead stock sendiri merujuk pada keadaan dimana terdapat beberapa produk di inventory atau gudang yang tidak dapat terjual dengan berbagai alasan. Kondisi inilah yang biasanya menjadi faktor utama kerugian dari sebuah bisnis.


Meskipun begitu, dead stock sendiri sebenarnya masih bisa Anda atasi dan diantisipasi dengan beberapa langkah yang bisa diambil, seperti melakukan stock opname secara rutin, membuat promo untuk produk yang belum terjual, hingga menggunakan layanan manajemen gudang.


Pada artikel ini, Prieds akan membahas secara lebih rinci mengenai dead stock dan bagaimana cara mengatasi hingga mencegah terjadinya dead stock di perusahaan yang sedang Anda kelola saat ini.


Pengertian Dead Stock

Dead stock adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan barang yang tidak terjual atau tidak dapat terjual dalam jangka waktu tertentu karena berbagai alasan. Misalnya, produk yang rusak atau kadaluarsa, produk musiman, hingga produk yang salah kirim.


Dalam dunia bisnis, dead stock seringkali menjadi masalah serius karena dapat mengakibatkan kerugian finansial dan mempengaruhi reputasi perusahaan.


Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab terjadinya dead stock, dampaknya, dan cara untuk mengatasi dan mencegahnya.


Penyebab terjadinya Dead Stock

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dead stock merupakan produk yang tidak dapat terjual karena beberapa alasan tertentu yang memang tidak dapat dihindari, misalnya saja saat produk yang Anda jual telah memasuki masa kadaluarsa.


Meskipun begitu, tak jarang ditemukan juga masalah human-error yang mendasari munculnya produk dead stock di gudang Anda.


Berikut merupakan 10 penyebab munculnya dead stock pada bisnis yang sedang Anda kelola:

Kesalahan dalam Memprediksi Permintaan Pasar

Salah satu penyebab utama dead stock adalah salah memprediksi permintaan pasar. Bila perusahaan salah memprediksikan permintaan produk tertentu, mereka akan memproduksi dan menyimpan produk tersebut dalam jumlah besar, yang kemudian menjadi dead stock bila produk tersebut tidak laku dipasaran.


Overstock

Terkadang perusahaan membeli atau memproduksi produk dalam jumlah besar untuk memanfaatkan diskon atau menghindari kekurangan stok. Namun, bila produk tersebut tidak laku, mereka menjadi dead stock.


Barang Rusak atau Kadaluarsa

Dead stock juga dapat terjadi karena barang rusak atau kadaluarsa selama penyimpanan. Ini dapat terjadi karena kurangnya tata kelola gudang atau karena kualitas barang yang rendah.


Produk Tidak Laku di Pasaran

Terkadang produk tidak laku di pasaran karena tidak cocok dengan kebutuhan konsumen atau karena sudah ditinggalkan oleh trend pasar.


Hal inilah yang menyebabkan produk-produk yang Anda jual menjadi tidak laku lagi di pasaran saat trend tersebut sudah tidak lagi diminati masyarakat.


Produk yang Kurang Inovatif

Produk yang kurang inovatif dapat menjadi dead stock karena kurangnya minat dari konsumen. Ini dapat terjadi jika perusahaan tidak mempertimbangkan perubahan tren dan preferensi konsumen dalam produksi produk mereka.


Kurangnya Fleksibilitas dalam Produksi

Perusahaan yang kurang fleksibel dalam produksi dapat mengalami dead stock karena mereka tidak dapat memodifikasi produksi sesuai dengan permintaan pasar.