Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis pasti tidak akan selalu mudah, akan ada beberapa hal yang mungkin saja akan menjadi masalah dalam operasional bisnis Anda, salah satunya yaitu dead stock.
Dead stock sendiri merujuk pada keadaan dimana terdapat beberapa produk di inventory atau gudang yang tidak dapat terjual dengan berbagai alasan. Kondisi inilah yang biasanya menjadi faktor utama kerugian dari sebuah bisnis.
Meskipun begitu, dead stock sendiri sebenarnya masih bisa Anda atasi dan diantisipasi dengan beberapa langkah yang bisa diambil, seperti melakukan stock opname secara rutin, membuat promo untuk produk yang belum terjual, hingga menggunakan layanan manajemen gudang.
Pada artikel ini, Prieds akan membahas secara lebih rinci mengenai dead stock dan bagaimana cara mengatasi hingga mencegah terjadinya dead stock di perusahaan yang sedang Anda kelola saat ini.
Pengertian Dead Stock
Dead stock adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan barang yang tidak terjual atau tidak dapat terjual dalam jangka waktu tertentu karena berbagai alasan. Misalnya, produk yang rusak atau kadaluarsa, produk musiman, hingga produk yang salah kirim.
Dalam dunia bisnis, dead stock seringkali menjadi masalah serius karena dapat mengakibatkan kerugian finansial dan mempengaruhi reputasi perusahaan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab terjadinya dead stock, dampaknya, dan cara untuk mengatasi dan mencegahnya.
Penyebab terjadinya Dead Stock
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dead stock merupakan produk yang tidak dapat terjual karena beberapa alasan tertentu yang memang tidak dapat dihindari, misalnya saja saat produk yang Anda jual telah memasuki masa kadaluarsa.
Meskipun begitu, tak jarang ditemukan juga masalah human-error yang mendasari munculnya produk dead stock di gudang Anda.
Berikut merupakan 10 penyebab munculnya dead stock pada bisnis yang sedang Anda kelola:
Kesalahan dalam Memprediksi Permintaan Pasar
Salah satu penyebab utama dead stock adalah salah memprediksi permintaan pasar. Bila perusahaan salah memprediksikan permintaan produk tertentu, mereka akan memproduksi dan menyimpan produk tersebut dalam jumlah besar, yang kemudian menjadi dead stock bila produk tersebut tidak laku dipasaran.
Overstock
Terkadang perusahaan membeli atau memproduksi produk dalam jumlah besar untuk memanfaatkan diskon atau menghindari kekurangan stok. Namun, bila produk tersebut tidak laku, mereka menjadi dead stock.
Barang Rusak atau Kadaluarsa
Dead stock juga dapat terjadi karena barang rusak atau kadaluarsa selama penyimpanan. Ini dapat terjadi karena kurangnya tata kelola gudang atau karena kualitas barang yang rendah.
Produk Tidak Laku di Pasaran
Terkadang produk tidak laku di pasaran karena tidak cocok dengan kebutuhan konsumen atau karena sudah ditinggalkan oleh trend pasar.
Hal inilah yang menyebabkan produk-produk yang Anda jual menjadi tidak laku lagi di pasaran saat trend tersebut sudah tidak lagi diminati masyarakat.
Produk yang Kurang Inovatif
Produk yang kurang inovatif dapat menjadi dead stock karena kurangnya minat dari konsumen. Ini dapat terjadi jika perusahaan tidak mempertimbangkan perubahan tren dan preferensi konsumen dalam produksi produk mereka.
Kurangnya Fleksibilitas dalam Produksi
Perusahaan yang kurang fleksibel dalam produksi dapat mengalami dead stock karena mereka tidak dapat memodifikasi produksi sesuai dengan permintaan pasar.
Ini dapat terjadi jika perusahaan memiliki proses produksi yang kaku dan tidak dapat diubah dengan mudah.
Kurangnya Koordinasi dengan Pemasok
Perusahaan harus bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan bahwa produk yang diimpor sesuai dengan permintaan pasar.
Jika tidak ada koordinasi yang baik, perusahaan mungkin membeli produk yang tidak terjual dan mempengaruhi margin keuntungan.
Kualitas Produk yang Buruk
Produk dengan kualitas buruk juga dapat menyebabkan terjadinya dead stock. Perusahaan harus memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan untuk memastikan bahwa produk tersebut diterima dengan baik oleh konsumen.
Kelebihan Produksi yang Tidak Terkendali
Perusahaan mungkin memiliki sistem produksi yang tidak terkendali dan memproduksi jumlah produk yang berlebihan. Ini dapat menyebabkan terjadinya dead stock karena produk tersebut tidak dapat terjual dengan cepat.
Perusahaan harus memiliki sistem produksi yang terkendali dan memastikan bahwa jumlah produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pasar.
Kurangnya Sistem Pemantauan Stok
Perusahaan mungkin tidak memiliki sistem pemantauan stok yang efektif, sehingga mereka tidak bisa mengetahui jumlah produk yang tersedia dan produk apa yang membutuhkan restok.
Ini dapat menyebabkan perusahaan memproduksi produk yang tidak dibutuhkan dan mengakibatkan terjadinya dead stock.
Perusahaan harus memiliki sistem pemantauan stok yang efektif untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pasar dan meminimalisasi risiko terjadinya dead stock.
Dampak Dead Stock
Dengan adanya dead stock, hal ini pasti akan memberikan pengaruh yang cukup besar pada perusahaan Anda.
Mulai dari kerugian finansial karena arus kas yang terhambat hingga murangi ruang pada inventory yang Anda miliki tentu akan menghambat keseluruhan proses operasional bisnis Anda kedepannya.
Berikut merupakan beberapa dampak dari adanya dead stock di bisnis atau usaha yang Anda kelola:
Kerugian Finansial
Dead stock dapat menghambat aliran kas perusahaan karena terdapat uang yang terikat pada produk yang masih belum terjual.
Dengan aliran kas yang terhambat, hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan finansial dari perusahaan Anda.
Tidak hanya itu, masih terdapat biaya lain yang mungkin saja harus Anda bayarkan, seperti biaya inventory hingga pengelolaan untuk produk-produk yang masih belum laku di perusahaan Anda.
Pertumbuhan Bisnis Terhambat
Dead stock dapat membatasi pertumbuhan bisnis karena perusahaan tidak mampu meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi permintaan pasar.
Hal ini disebabkan oleh terganggunya aliran kas dan kemampuan finansial perusahaan secara keseluruhan. Ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan menghambat potensi untuk meningkatkan omset.
Mengurangi Ruang Gudang
Apabila Anda mendapati cukup banyak dead stock dari produk-produk yang belum terjual di bisnis atau usaha Anda, maka secara tidak langsung hal ini akan mengurangi ruang di gudang Anda sebagai tempat untuk produk-produk baru nantinya.
Dengan semakin berkurangnya kemampuan perusahaan dalam menyediakan produk-produk baru, hal ini akan mempengaruhi rantai pasok dari perusahaan Anda.
Kemampuan Perusahaan untuk Membeli Produk Baru Terganggu
Dead stock dapat menyebabkan perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk membeli produk baru, yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar.
Mengganggu Efisiensi Operasional Perusahaan
Dead stock dapat menyebabkan efisiensi operasi perusahaan terganggu karena mereka memiliki produk yang tidak terjual dan harus memprioritaskan penjualan produk tersebut daripada memenuhi permintaan pasar yang ada.
Kemampuan Perusahaan untuk Mengikuti Tren Pasar Terganggu
Dead stock dapat menyebabkan perusahaan tidak mampu mengikuti tren pasar karena mereka harus memprioritaskan penjualan produk yang tidak terjual.
Ini dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing dan memenuhi permintaan pasar yang sedang berkembang pada saat tersebut.
Mempengaruhi Reputasi Perusahaan
Dead stock juga dapat mempengaruhi reputasi perusahaan karena dapat memberikan kesan bahwa perusahaan tidak memahami pasar dan kebutuhan konsumen, yang dapat mengurangi kepercayaan konsumen pada merek dan produk perusahaan.
Cara Mengatasi Dead Stock
Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi jumlah dead stock yang menumpuk di gudang Anda.
Beberapa cara tersebut, mungkin tidak bisa Anda terapkan apabila permasalahan dari dead stock produk tersebut disebabkan oleh produk yang rusak atau kadaluarsa.
Namun, jika permasalahan dead stock bukan karena kedua hal tersebut, Anda masih dapat mencoba mengurangi jumlah dead stock dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:
Memberikan Diskon pada Produk Dead Stock
Langkah pertama untuk mengurangi jumlah dead stock di gudang Anda adalah dengan mencoba untuk menjual produk-produk tersebut dengan memberikan diskon kepada pelanggan Anda.
Lakukan Bundling dengan Produk Lainnya
Tidak hanya itu, agar jumlah dead stock semakin menurun, Anda juga dapat melakukan bundling pada beberapa produk best-seller yang terdapat di perusahaan Anda.
Bundling sendiri merupakan teknik pemasaran di mana perusahaan menawarkan beberapa produk atau jasa sebagai paket tunggal yang dijual sebagai satu unit.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan dan meningkatkan penjualan produk individual. Produk bundling sering digunakan dalam industri retail, teknologi, hiburan, dan layanan.
Contohnya adalah paket smartphone dengan aksesori seperti casing, earphone, dan screen protector, atau paket layanan TV kabel dan internet.
Dengan menawarkan produk bundling, perusahaan dapat membantu mengurangi dead stock karena mempromosikan produk yang kurang laku dan membantu meningkatkan penjualan produk lain.
Mengembalikan Produk ke Supplier
Jika masih memungkinkan, Anda juga dapat mengembalikan produk yang tidak kunjung terjual kepada supplier. Beberapa supplier dari produk tertentu biasanya memiliki syarat dan ketentuan untuk dapat melakukan hal ini.
Mendonasikan Produk Dead Stock
Langkah terakhir yang bisa Anda ambil adalah dengan mendonasikan produk-produk dead stock dari perusahaan Anda.
Hal ini bisa Anda lakukan apabila tidak ada langkah lagi yang memungkinkan untuk mengurangi jumlah dead stock di inventory Anda.
Dengan mendonasikan produk dead stock di perusahaan Anda, hal ini secara drastis akan meningkatkan jumlah ruang inventory yang bisa Anda gunakan kembali untuk mengisi produk-produk baru.
Cara Mencegah Dead Stock
Meskipun dead stock terlihat menakutkan bagi sebagian pelaku usaha, namun terdapat beberapa langkah preventif yang bisa Anda coba untuk mencegah munculnya dead stock pada bisnis Anda.
Beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk mencegah munculnya dead stock, antara lain:
Memperhatikan Sistem Manajemen Stok
Perusahaan harus memiliki sistem manajemen stok yang efektif untuk memantau jumlah produk yang ada dan memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pasar.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan Warehouse Management System sebagai langkah preventif untuk mencegah munculnya dead stock di perusahaan Anda.
Dengan menggunakan WMS, Anda akan dapat mengetahui jumlah stok produk Anda secara real-time, sehingga Anda dapat menentukan apakah Anda akan memasok kembali produk tersebut atau tidak.
Koordinasi dengan Pemasok Produk
Perusahaan harus bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan bahwa produk yang diimpor sesuai dengan permintaan pasar.
Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan jumlah dari setiap produk yang perusahaan minta. Sehingga tidak akan ada kelebihan produk yang mungkin saja dapat menjadi potensi munculnya dead stock.
Fleksibilitas dalam Produksi
Perusahaan harus memiliki fleksibilitas dalam produksi untuk memastikan bahwa mereka dapat memodifikasi produksi sesuai dengan permintaan pasar.
Melakukan Analisa Data
Perusahaan harus menganalisis data pasar dan konsumen secara terus-menerus untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dengan memahami penyebab terjadinya dead stock, dampaknya, dan cara untuk mengatasi dan mencegahnya, perusahaan dapat meminimalkan risiko dead stock dan memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan pasar.
Perusahaan juga dapat memastikan bahwa uang dan sumber daya mereka digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Sebagai startup penyedia Warehouse Management System, Prieds Technology hadir sebagai solusi manajemen pergudangan perusahaan melalui software yang dapat terhubung dengan hardware melalui teknologi IoT dan WMS. Beragam kelebihan dan fitur yang ditawarkan oleh Software WMS Prieds dapat membantu bisnis anda untuk melakukan optimalisasi proses bisnis secara efisien, efektif dan akurat.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut solusi stock opname dengan melakukan konsultasi dengan tim ahli Prieds. Dapatkan solusi tepat untuk proses stock opname yang optimal dengan menerapkan aplikasi stock opname gudang pada bisnis Anda
Comments