Stratified Inventory: Definisi, Fungsi, Kategori Penerapan & Optimalisasinya
- Kevin Ramadhani
- 2 jam yang lalu
- 5 menit membaca
Dalam manajemen pergudangan, perusahaan perlu memiliki strategi pengelolaan yang lebih akurat dan efisien. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas manajemen gudang perusahaan yaitu dengan menggunakan Stratified Inventory. Metode ini membantu perusahaan untuk dapat mengelompokkan produk berdasarkan karakteristik tertentu, sehingga proses perencanaan, pengendalian, dan penyimpanan stok menjadi optimal.

Definisi Stratified Inventory dalam Manajemen Gudang
Stratified Inventory merupakan metode pengelolaan persediaan yang dilakukan dengan cara mengelompokkan produk ke dalam beberapa kategori tertentu, seperti nilai penjualan, volume pergerakan, margin keuntungan, tingkat permintaan, risiko barang, ataupun kombinasi dari beberapa faktor. Metode ini tidak hanya berfokus pada satu variabel, seperti metode ABC, tetapi dapat menggunakan kriteria multidimensi, sehingga hasil klasifikasi lebih akurat dan sesuai dengan tujuan bisnis.
Dengan menggunakan Stratified Inventory, perusahaan dapat menerapkan strategi pengelolaan yang berbeda untuk setiap kategori barang, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional dan mengoptimalkan manajemen gudang.
Fungsi Stratified Inventory dalam Manajemen Gudang
Stratified Inventory memiliki beberapa fungsi yang dapat membantu memperlancar manajemen gudang, seperti:
1. Pengelompokkan Stok Lebih Sesuai
Dengan menerapkan Stratified Inventory perusahaan tidak hanya mengelompokkan stok dalam gudang berdasarkan nilai atau pergerakan, tetapi dapat menggunakan kombinasi indikator yang lebih sesuai dengan kebutuhan operasional.
2. Manajemen Gudang Lebih Baik
Melalui Stratified Inventory, setiap kategori barang mendapatkan cara pengelolaan dan penanganan berbeda sesuai kebutuhan, tingkat risiko dan nilai bisnis. Sehingga perusahaan dapat menjalankan manajemen gudang dengan lebih baik.
3. Mengoptimalkan Proses Stock Replenishment
Perusahaan dapat mengelola setiap jenis barang dengan optimal melalui Stratified Inventory. Hal ini juga termasuk proses pengisian ulang barang yang lebih optimal berdasarkan prioritas produk.
4. Penataan Barang Lebih Efisien
Stratified Inventory dapat memudahkan perusahaan untuk mengelola ruang penyimpanan dengan lebih optimal. Barang dengan pergerakan tinggi dapat disimpan di area yang mudah dijangkau, sedangkan jenis barang slow-moving disimpan di area lebih jauh.
5. Perencanaan Stok Lebih Akurat
Dengan Stratified Inventory perusahaan dapat menyusun strategi safety stock, replenishment, dan menyusun demand forecasting secara lebih tepat. Hal ini membuat perencanaan stok dalam gudang menjadi lebih akurat.
Kategori dalam Stratified Inventory
Penerapan Stratified Inventory dalam manajemen gudang dapat dilakukan dengan berbagai metode berdasarkan kategori yang dibutuhkan. Berikut beberapa jenis kategori pada Stratified Inventory yang sering dipakai:
1. Stratifikasi Berdasarkan Nilai dan Pergerakan
Metode ABC dapat dikembangkan sehingga perusahaan dapat mengelompokkan barang berdasarkan nilai dan pergerakan, ditambah dengan kriteria lain, seperti margin keuntungan dan tingkat risiko. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola stok lebih akurat dengan mempertimbangkan faktor resiko dan keuntungan.
2. Stratifikasi Berdasarkan Tingkat Resiko
Kategori ini dilakukan dengan membagi barang berdasarkan tingkat resikonya, seperti High Risk, Moderate Risk, dan Low Risk. Stratified Inventory berdasarkan tingkat resiko digunakan untuk barang yang mudah rusak atau bernilai tinggi, seperti obat-obatan atau bahan kimia, untuk meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penyimpanan.
3. Stratifikasi Berdasarkan Dampak bagi Konsumen
Jenis Stratified Inventory berikut membagi barang menjadi Critical Items, Essential Items, dan Non-essential Items, berdasarkan dampaknya terhadap konsumen. Metode ini penting untuk mengelola barang yang memiliki pengaruh secara langsung, baik pada produksi dan kepuasan konsumen, sehingga pengelolaannya dapat diprioritaskan.
4. Stratifikasi Berdasarkan Life Cycle
Pada Stratified Inventory ini, setiap barang dikelompokkan berdasarkan fase dalam siklus hidupnya, mulai dari new product, mature, decline, dan obsolete. Kategorisasi ini berguna untuk membantu perencanaan persediaan dan replenishment.
Penerapan Stratified Inventory dalam Manajemen Gudang
Untuk dapat menerapkan metode Stratified Inventory dalam manajemen gudang, perusahaan dapat mengikuti beberapa tahapan berikut:
1. Mengumpulkan Data Manajemen Gudang
Langkah awal dalam penerapan Stratified Inventory dimulai dengan mengumpulkan data manajemen gudang, seperti permintaan, penjualan, resiko, biaya penyimpanan, nilai barang, dan lead time. Data ini akan digunakan sebagai bahan analisis dan pengelompokan barang dalam kategori yang tepat.
2. Menentukan Kriteria Stratified Inventory
Tentukan variabel Stratified Inventory yang sesuai dengan kebutuhan operasional gudang perusahaan. Kriteria ini bisa mencakup nilai barang, pergerakan barang, tingkat resiko, atau faktor lain yang mempengaruhi proses manajemen gudang.
3. Penilaian dan Pengelompokan
Gunakan metode kuantitatif untuk memberikan penilaian pada setiap variabel dan kelompokan barang berdasarkan nilai yang telah ditentukan. Proses ini membantu perusahaan untuk menentukan skala prioritas barang dalam manajemen gudang.
4. Menetapkan Kategori Stok Barang
Setelah penilaian dan pengelompokan barang dilakukan, perusahaan juga perlu membuat kategori stok barang, seperti S1 untuk barang High Value High Movement, S2 untuk barang High Value Low Movement, S3 untuk barang Low Value High Movement, S4 untuk barang Low Value Low Movement. Kategori ini akan mempengaruhi kebijakan manajemen gudang.
5. Menentukan Kebijakan Pengelolaan per Kategori
Agar penerapan Stratified Inventory optimal, setiap kategori stok memerlukan kebijakan berbeda, contohnya untuk produk S1 (High Value High Movement) perusahaan dapat menerapkan safety stock tinggi dengan monitoring ketat. Sedangkan untuk S4 (Low Value Low Movement), perusahaan dapat mengurangi safety stock dan penyimpanan di area sedikit lebih jauh.
6. Implementasi ke dalam Manajemen Gudang
Implementasikan Stratified Inventory dalam manajemen gudang, seperti inbound, slotting, picking, replenishment, dan lakukan evaluasi berkala untuk memastikan keberhasilan penerapan Stratified Inventory.
Peran Sistem Gudang dalam Optimalisasi Stratified Inventory
Penerapan teknologi, seperti sistem gudang berperan penting dalam membantu penerapan metode Stratified Inventory, di antaranya adalah:
1. Otomatisasi Klasifikasi Stok
Sistem Gudang dapat menghitung nilai barang berdasarkan pergerakan, transaksi, dan permintaan, lalu mengelompokkannya ke dalam kategori yang sesuai secara otomatis. Sistem ini juga memperbarui stratifikasi secara berkala sesuai dengan kebutuhan.
2. Putaway dan Slotting Stok Sesuai Kategori
Melalui Stratified Inventory yang didukung Sistem Gudang, perusahaan dapat memaksimalkan kapasitas penyimpanan dan menata produk berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Hal ini dapat mempercepat proses pemenuhan pesanan.
3. Pengendalian dan Pengelolaan Stok per Kategori
Sistem Gudang memungkinkan penerapan aturan pengendalian dan pengelolaan stok secara khusus untuk setiap kategori. Hal ini membuat proses manajemen gudang lebih terorganisir dan penanganannya sesuai kebutuhan tiap kelompok barang.
4. Pemantauan Stok secara Real-Time
Dengan menerapkan Sistem Gudang, perusahaan dapat memantau pergerakan barang, usia penyimpanan, status replenishment, hingga resiko overstock maupun stockout secara real-time. Informasi ini membantu pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
5. Otomatisasi Replenishment dan Forecasting
Data Stratified Inventory pada Sistem Gudang dapat membantu perusahaan untuk mengotomatisasi proses stock replenishment sebelum persediaan habis. Selain itu, perusahaan juga dapat dengan mudah menyusun forecasting stok, sehingga jumlah ketersediaan stok sesuai dengan kebutuhan.
6. Efisiensi Biaya Operasional
Dengan otomatisasi manajemen gudang sistem digital, proses Stratified Inventory menjadi lebih cepat, akurat, dan terhindar dari kesalahan manual. Hal ini juga berdampak pada efisiensi biaya dan pengelolaan gudang.
Dapatkan Penerapan Stratified Inventory yang Optimal dengan Sistem Manajemen Gudang Prieds
Stratified Inventory merupakan salah satu metode penting dalam manajemen gudang yang dapat membantu perusahaan untuk mengelompokkan barang berdasarkan kriteria tertentu sehingga pengelolaan stok menjadi lebih efisien, akurat, dan optimal. Dengan dukungan Sistem Manajemen Gudang, proses Stratified Inventory menjadi jauh lebih cepat, akurat, dan terintegrasi dengan proses operasional gudang lainnya.
Sebagai penyedia Sistem Manajemen Gudang, Prieds hadir menawarkan sebuah teknologi yang mempermudah perusahaan untuk menerapkan Stratified Inventory. Teknologi ini dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses manajemen gudang secara keseluruhan, meningkatkan akurasi data, memberikan visibilitas menyeluruh terhadap operasional, serta membantu pengelompokkan dan pengelolaan barang dengan tepat.
Sistem Manajemen Gudang Prieds juga dibekali dengan fitur integrasi dengan perangkat seperti RFID, sehingga penerapan Stratified Inventory dapat dilakukan dengan optimal. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli Prieds, dan temukan solusi penggunaan sistem yang optimal, mudah digunakan, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis Anda.


