Dual-Class Inventory: Arti, Fungsi, Kriteria & Penerapan dalam Manajemen Gudang
- Kevin Ramadhani

- 20 menit yang lalu
- 4 menit membaca
Proses manajemen gudang yang semakin kompleks mendorong perusahaan untuk memiliki strategi pengelolaan stok yang optimal. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan untuk meraih hal tersebut yaitu dengan menerapkan Dual-Class Inventory, sebuah metode pengelolaan barang melalui segmentasi stok untuk membantu perusahaan memprioritaskan pengelolaan berdasarkan nilai, volume, atau karakteristik tertentu.

Arti Dual-Class Inventory dalam Manajemen Gudang
Dual-Class Inventory merupakan sebuah metode dalam manajemen gudang yang dilakukan dengan cara membagi barang ke dalam dua kelas utama. Pemisahan barang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti tingkat penjualan, volume pergerakan, hingga nilai barang.
Sebagai gambaran umum dari metode ini, barang dapat dikategorikan menjadi dua kelas, pertama Kelas A untuk jenis barang bernilai tinggi atau memiliki tingkat perputaran cepat. Yang kedua yaitu Kelas B untuk jenis barang bernilai lebih rendah dan perputaran lebih lambat.
Tujuan utama dari penerapan metode Dual-Class Inventory adalah untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola barang sesuai dengan karakteristiknya, sehingga proses operasional gudang dapat berjalan dengan lebih efisien.
Fungsi Penerapan Dual-Class Inventory dalam Manajemen Gudang
Penerapan Dual-Class Inventory memiliki beberapa fungsi penting dalam mengoptimalkan manajemen gudang perusahaan, diantaranya seperti:
1. Prioritas Pengelolaan Stok yang Lebih Jelas
Dengan pembagian barang ke dalam dua kelas, perusahaan dapat memberikan tingkat kontrol dan cara pengelolaan yang berbeda pada setiap produk, berdasarkan nilai dan pergerakan barang.
2. Mempercepat Pengelolaan Barang dalam Gudang
Jenis barang pada Kelas A dapat disimpan di dekat area picking untuk mempercepat proses, sedangkan Barang dalam Kelas B dapat disimpan di area sedikit lebih jauh, mengingat perputarannya yang lebih rendah dari barang Kelas A.
3. Memastikan Ketersediaan Stok Barang
Barang dalam Kelas A dapat diawasi dan dikelola lebih intensif, sehingga perusahaan dapat terhindar dari resiko kelangkaan atau kerugian stok. Barang pada Kelas B juga tetap dikelola untuk menjaga jumlah stok, namun memiliki tingkat prioritas lebih rendah.
4. Efisiensi Biaya Operasional
Pengelolaan barang secara intensif hanya dilakukan pada Kelas A, sehingga tidak semua barang memerlukan monitoring secara ketat. Hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan efisiensi biaya operasional.
5. Proses Picking dan Fulfillment Lebih Optimal
Barang Kelas A dengan pergerakan tinggi disimpan di area yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi proses Manajemen Gudang, mulai dari picking hingga pemenuhan pesanan dapat berjalan dengan cepat.
Kriteria Penentuan Kelas dalam Dual-Class Inventory
Penentuan kelas pada metode Dual-Class Inventory dapat dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai indikator penting dalam manajemen gudang, seperti nilai penjualan tahunan, frekuensi permintaan atau pergerakan barang, volume fisik, tingkat kritikalitas terhadap operasional, nilai penggunaan, serta lead time pemasok.Ā
Perusahaan dapat menggunakan salah satu indikator tertentu yang sesuai dengan kebutuhan operasional, atau dapat menggunakan gabungan dari beberapa indikator agar segmentasi kelas menjadi lebih akurat dan mencerminkan kondisi nyata di gudang.
Cara Mengelola Dual-Class Inventory dengan Efektif
Agar pengelolaan stok dengan metode Dual-Class Inventory berjalan dengan efektif, perusahaan dapat mengikuti beberapa tips berikut:
1. Analisis Riwayat Data Manajemen Gudang
Untuk dapat mengelompokkan barang dengan tepat dengan metode Dual-Class Inventory, perusahaan perlu menganalisis riwayat data, baik itu data penjualan, pergerakan stok, maupun konsumsi barang, untuk menentukan batas segmentasi yang paling relevan.
2. Evaluasi Pengelompokkan Kelas Secara Berkala
Perubahan permintaan pasar dapat mengubah posisi barang dalam kategori Dual-Class Inventory. Untuk itu, perusahaan perlu memperbarui data dan menganalisis agar barang di Kelompok A maupun B sudah tepat.
3. Atur Tata Letak Gudang Berdasarkan Kelas
Untuk meningkatkan efisiensi manajemen gudang, perusahaan perlu menata letak gudang sesuai dengan kategori Dual-Class Inventory. Barang Kelas A ditempatkan dekat area picking, untuk memudahkan akses dan pengawasan, sedangkan Kelas B bisa ditempatkan di area sedikit lebih jauh, atau rak tingkat atas.
4. Menyesuaikan Proses Replenishment Berdasarkan Kelas
Barang pada Kelas A dapat dijadwalkan proses Replenishment lebih sering dan mengatur tingkat minimum stock lebih tinggi, sedangkan barang Kelas B dapat menerapkan interval replenishment lebih longgar untuk menjaga ketersediaan di masing-masing kelas.
5. Lakukan Cycle Counting Berdasarkan Kelas
Untuk mendapatkan data manajemen gudang yang akurat, perusahaan perlu menjadwalkan Cycle Count berdasarkan kategori dalam Dual-Class Inventory. Kelas A memiliki frekuensi perhitungan harian atau mingguan, dan untuk Kelas B dapat dilakukan secara bulanan.
Peran Sistem Manajemen Gudang dalam Mengelola Dual-Class Inventory
Sistem Manajemen Gudang memiliki peran penting dalam penerapan Dual-Class Inventory karena dapat mengotomatisasi seluruh proses klasifikasi, penyimpanan, hingga pergerakan barang. Berikut beberapa peran dari teknologi ini:
1. Pengelompokkan Barang Otomatis
Sistem Manajemen Gudang dapat secara otomatis menganalisis data seperti frekuensi picking, nilai barang, dan permintaan untuk menentukan kategori barang sesuai dengan metode Dual-Class Inventory.
2. Penempatan Barang yang Lebih Akurat (Slotting Optimization)
Penggunaan Sistem Manajemen Gudang juga dapat mengatur posisi barang berdasarkan kelas secara otomatis, sehingga tata letak gudang selalu sesuai dengan prioritas, dan proses manajemen gudang dapat menjadi lebih optimal.
3. Pemantauan Manajemen Gudang secara Real-Time
Setiap pergerakan barang dapat segera tercatat melalui Sistem Manajemen Gudang. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan visibilitas terhadap operasional, serta menyesuaikan kelas barang jika diperlukan.
4. Proses Replenishment Terjadwal
Dengan Sistem Manajemen Gudang, perusahaan dapat menjadwalkan proses replenishment otomatis sesuai kebutuhan barang di setiap kelas. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menjaga ketersediaan barang, baik pada Kelas A maupun Kelas B.
5. Efisiensi Proses Manajemen Gudang
Fungsi utama dari Sistem Manajemen Gudang yaitu untuk mengotomatisasi proses operasional. Dengan sistem ini, perusahaan dapat membuat jadwal cycle counting otomatis, mengatur rute picking sesuai prioritas, hingga mempercepat proses fulfilling.
Terapkan Dual-Class Inventory dengan Optimal melalui Sistem Manajemen Gudang Prieds
Dual-Class Inventory merupakan metode segmentasi barang yang efektif untuk meningkatkan efisiensi gudang. Dengan membagi barang ke dalam dua kategori utama, perusahaan dapat mengatur prioritas pengelolaan, optimasi penyimpanan, serta pengendalian stok secara lebih presisi. Penerapan metode ini akan jauh lebih optimal jika didukung oleh Sistem Manajemen Gudang yang mampu mengotomatisasi klasifikasi, penempatan barang, cycle counting, hingga replenishment berbasis kelas.
Sebagai penyedia Sistem Manajemen Gudang, Prieds menawarkan perangkat yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam menerapkan metode Dual-Class Inventory. Teknologi ini mendukung pencatatan stok yang akurat, pelacakan barang secara real-time, memastikan ketersediaan produk, serta mengkategorisasikan barang berdasarkan data akurat, agar proses manajemen gudang berjalan dengan optimal.
Sistem Manajemen Gudang dari PriedsĀ juga dapat diintegrasikan denganĀ RFID, sehingga memberikan perusahaan fleksibilitas dan kemudahan untuk menerapkan Dual-Class Inventory. KonsultasiĀ dengan tim ahli Prieds untuk mengetahui solusi teknologi RFID dan WMS yang tepat bagi bisnis Anda.





