Tujuan Utama Inventory Management yang Harus Anda Ketahui
Diperbarui: 10 Mar
Inventory management merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Tujuan inventory management adalah untuk mengelola persediaan barang dengan efisien dan efektif, sehingga bisa membantu meningkatkan efisiensi operasional bisnis serta memberikan keuntungan finansial.
Prieds akan membahas tentang tujuan utama dari inventory management yang harus Anda ketahui, strategi yang bisa digunakan untuk melakukan inventory management, serta tantangan yang sering dihadapi dalam menjalankan inventory management.
Pengertian Inventory Management
Inventory management adalah suatu sistem pengaturan persediaan barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam inventory management, perusahaan akan mengatur dan mengontrol tingkat persediaan barang yang dimiliki dengan cara yang paling efektif dan efisien. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, serta tidak ada persediaan barang yang terlalu banyak yang akan menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak perlu.
Tujuan Inventory Management
Sebagai bagian penting dalam bisnis, inventory management memiliki peran yang krusial dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan. Dengan mengatur persediaan barang dengan baik, perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan keuntungan.
Tentunya, penggunaan dari inventory management system ini memiliki beberapa tujuan untuk membantu kinerja bisnis dan perusahaan Anda. Tujuan dari penggunaannya sendiri antara lain:
Mengoptimalkan Persediaan Barang
Tujuan utama dari inventory management adalah untuk mengoptimalkan persediaan barang, sehingga perusahaan selalu memiliki stok barang yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Persediaan yang tepat dan terorganisir dengan baik akan membantu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya penyimpanan, dan mencegah kekurangan persediaan.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan mengelola persediaan barang dengan baik, perusahaan akan dapat memperbaiki efisiensi operasional. Dalam proses produksi, perusahaan dapat memperkirakan permintaan dan mengatur persediaan bahan baku dengan baik. Hal ini akan membantu mengurangi waktu tunggu yang tidak perlu dan mengurangi biaya produksi yang tidak perlu.
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Inventory management yang tepat juga dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan memiliki stok barang yang cukup, perusahaan akan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini akan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat citra merek.
Mengurangi Biaya Penyimpanan
Dalam inventory management, perusahaan harus memperhatikan biaya penyimpanan barang. Barang yang disimpan terlalu lama akan menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi. Dalam mengatur persediaan barang, perusahaan harus memperhatikan waktu penyimpanan yang optimal untuk mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.
Menghindari Kekurangan Persediaan
Kekurangan persediaan dapat menimbulkan masalah yang serius bagi perusahaan. Kekurangan persediaan dapat menyebabkan pelanggan kecewa dan kehilangan kepercayaan pada perusahaan. Dengan menggunakan inventory management yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa persediaan barang selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Strategi dalam Melakukan Inventory Management
Terdapat berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam melakukan inventory management. Namun, beberapa strategi yang sering digunakan dalam mengatur persediaan barang, antara lain metode ABC analysis, Just In Time (JIT), dan metode Economic Order Quantity (EOQ).
Dengan mengimplementasikan strategi yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan biaya penyimpanan, mengoptimalkan persediaan barang, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Berikut merupakan strategi yang bisa Anda gunakan dalam melakukan inventory management.
Menerapkan Metode ABC Analysis
Metode ABC analysis digunakan untuk mengkategorikan persediaan barang berdasarkan pada nilai dan tingkat permintaannya. Barang yang memiliki nilai dan permintaan tinggi akan dikelompokkan dalam kategori A, sedangkan barang dengan nilai dan permintaan rendah akan dikelompokkan dalam kategori C. Dengan menggunakan metode ABC analysis, perusahaan dapat menentukan barang yang perlu diprioritaskan dalam pengaturan persediaan.