top of page
kevramadhani

Last-In First-out (LIFO): Definisi, Manfaat dan Cara Penerapannya

Proses manajemen inventory gudang dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu metode pengelolaan inventory yang umum digunakan yaitu LIFO (Last-In First-Out).


Metode LIFO membutuhkan pencatatan yang akurat, agar perusahaan dapat mengetahui modal yang ditempatkan pada setiap pengadaan stok barang. Untuk itu, perusahaan perlu  menerapkan sistem manajemen inventory, agar hasil pencatatan stok menjadi lebih akurat.


Apa itu Last-In First-Out (LIFO)

Pengertian Metode Last-In First-Out (LIFO) dalam Manajemen Inventory

Last-In First-Out (LIFO) merupakan salah satu metode manajemen inventory, dimana stok barang yang terakhir masuk (baru saja diterima atau diproduksi) akan diproses sebagai stok barang yang pertama kali digunakan. Metode ini umumnya diterapkan pada kondisi harga stok barang cenderung naik, karena memungkinkan perusahaan untuk mengurangi beban pajak dengan mencatat harga pokok penjualan (HPP) yang lebih tinggi.


Untuk dapat menggambarkan penggunaan metode LIFO, berikut contohnya:


Perusahaan membeli barang dengan rincian 10 unit pertama dibeli dengan harga Rp50.000, kemudian, perusahaan membeli 10 unit lagi dengan harga Rp60.000.


Saat menjual 10 unit barang, metode LIFO secara otomatis akan mencatat harga unit berdasarkan dari pembelanjaan kedua (yaitu sebesar Rp60.000) sebagai biaya yang dikeluarkan.


Cara Kerja Metode LIFO dalam Manajemen Inventory

Secara umum, berikut beberapa langkah pada penerapan metode LIFO dalam manajemen inventory:


1. Penerimaan Barang

Saat proses inbound, stok barang yang baru masuk ke dalam gudang akan dicatat sebagai batch terbaru, berdasarkan waktu atau periode pengadaan. Penting bagi perusahaan untuk memiliki riwayat data pencatatan setiap proses inbound dilakukan.


2. Prioritas Keluar

Saat ada permintaan stok barang, perusahaan akan memprioritaskan batch inventory terbaru untuk digunakan atau dijual terlebih dahulu. Catatan data manajemen inventory sangat dibutuhkan untuk dapat melacak stok barang terbaru.


3. Pencatatan Akuntansi

Pada metode LIFO, perusahaan juga perlu mencatat pembaruan stok dalam sistem akuntansi. Hal ini bertujuan untuk perhitungan harga pokok penjualan (HPP) berdasarkan  dari inventory yang paling terakhir masuk ke gudang.


4. Persediaan Tersisa

Stok barang yang tersisa dalam gudang merupakan hasil dari pengadaan yang pertama kali dimasukkan, dan memiliki usia simpan paling lama. Hal ini juga tercerminkan dari nilainya yang lebih rendah.


Manfaat Metode LIFO dalam Manajemen Inventory

Penerapan metode LIFO dalam manajemen inventory memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya:


1. Pengurangan Beban Pajak

Pada kondisi harga stok barang yang cenderung meningkat, metode LIFO mencatat harga pokok penjualan berdasarkan stok barang terakhir yang memiliki harga lebih tinggi. Hal ini membuat laba kotor lebih rendah, namun juga dapat menekan jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan.


2. Harga Pokok lebih Relevan

Metode LIFO memberikan informasi terkait nilai HPP yang lebih mendekati harga pasar saat ini. Sehingga perusahaan dapat menyesuaikan harga jual, dan tentu lebih relevan dalam mencerminkan biaya operasional.


3. Manajemen Risiko

Dengan menjual stok barang yang baru masuk lebih dahulu, perusahaan dapat menghindari risiko kerugian akibat penurunan harga pasar. Hal ini dikarenakan metode LIFO menggunakan harga terakhir sebagai acuan HPP, yang lebih relevan dengan nilai pada pasar saat ini.


4. Sederhana untuk Barang Non-Perishable

Tidak seluruh jenis inventory dapat menggunakan metode LIFO. metode ini lebih cocok untuk produk yang tidak memiliki batas usia penggunaan, seperti bahan mentah logam maupun barang elektronik.


Terapkan Metode LIFO dengan Sistem Manajemen Inventory dari Prieds

Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Sistem Manajemen Inventory, Prieds menawarkan software dengan berbagai fitur penting untuk mengoptimalkan pengelolaan stok barang menggunakan metode Last-In Last-Out (LIFO). Dengan software yang dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan perusahaan, Sistem Manajemen Inventory Prieds dapat membantu perusahaan untuk dapat menjalankan manajemen inventory dengan lebih efisien dan akurat.


Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait penerapan metode LIFO dengan sistem manajemen inventory melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.


20 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page