top of page

Cycle Stock: Pengertian, Fungsi, Rumus, Faktor dan Optimalisasinya

Kevin Ramadhani

Dalam mengelola gudang, perusahaan perlu memastikan ketersediaan stok agar dapat memenuhi permintaan secara reguler. Melalui pengelolaan cycle stock, perusahaan dapat mengukur jumlah persediaan yang sesuai, sebelum pesanan atau pengadaan stok berikutnya dilakukan.


Proses cycle stock membutuhkan ketelitian dan akurasi dalam mengelola persediaan. Untuk itu, penerapan teknologi seperti RFID yang terintegrasi dengan WMS diperlukan, agar perusahaan dapat memastikan jumlah persediaan yang tepat untuk memenuhi permintaan.


Pengertian Cycle Stock

Pengertian Cycle Stock

Cycle stock (juga disebut sebagai "lot-size inventory" atau "working stock") merupakan istilah yang menggambarkan jumlah persediaan yang tersedia dalam gudang untuk memenuhi permintaan reguler dalam siklus bisnis normal. Persediaan ini berfungsi untuk menutupi kebutuhan perusahaan, seperti kebutuhan penjualan, hingga pesanan berikutnya tiba.


Cycle stock berbeda dengan safety stock, yang berfungsi sebagai cadangan untuk menghadapi ketidakpastian permintaan atau gangguan dalam manajemen gudang. Jika perusahaan menerapkan cycle stock dengan baik, maka perusahaan dapat meminimalkan jumlah safety stock, dan memenuhi permintaan secara menyeluruh.


Fungsi Cycle Stock dalam Manajemen Gudang

Pengelolaan cycle stock memiliki beberapa fungsi penting agar manajemen gudang perusahaan berjalan dengan baik. Berikut beberapa fungsi dari cycle stock:


1. Menjaga Kelancaran Operasional Gudang

Cycle stock memungkinkan manajemen gudang perusahaan beroperasi dengan baik, tanpa harus melakukan pemesanan barang terlalu sering. Hal ini dikarenakan jumlah persediaan yang tersimpan sesuai dengan permintaan yang ada.


2. Meningkatkan Efisiensi Biaya Pesanan

Melalui cycle stock perusahaan dapat membeli persediaan dalam jumlah yang tepat. Sehingga  perusahaan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan biaya untuk pengadaan stok maupun biaya penyimpanan.


3. Menghindari Kelangkaan dan Kelebihan Stok

Cycle stock dapat diterapkan dan disesuaikan dengan pola permintaan konsumen. Sehingga perusahaan dapat menghindari resiko kekurangan atau kelebihan stok dalam gudang


4. Mengoptimalkan Proses Produksi

Dalam industri manufaktur, cycle stock memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses produksi, tanpa harus menunggu persediaan dari supplier masuk. Hal ini dikarenakan jumlah persediaan bahan baku sudah seimbang dengan permintaan produk.


Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Cycle Stock

Agar pengelolaan cycle stock dalam gudang lebih optimal, perusahaan perlu memperhatikan beberapa faktor penting berikut:


1. Frekuensi Pemesanan

Semakin sering barang dipesan atau terjual dalam jumlah kecil, maka semakin rendah cycle stock yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan cycle stock juga memperhatikan frekuensi pesanan yang diterima perusahaan.


2. Lead Time (Waktu Tunggu)

Agar pengelolaan cycle stock menjadi optimal, perusahaan perlu memperhatikan waktu tunggu saat proses pengadaan stok. Semakin lama lead time, maka semakin besar jumlah cycle stock yang harus disimpan, begitu pula sebaliknya.


3. Variasi Permintaan

Perusahaan juga perlu memperhatikan variasi dari permintaan pasar. Jika permintaan cenderung stabil, maka cycle stock dapat dikelola dengan mudah. Namun apabila terjadi ketidakpastian permintaan, perusahaan perlu menyesuaikan jumlah  stok dalam gudang.


4. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan dalam gudang dapat mempengaruhi seberapa banyak jumlah cycle stock yang optimal untuk disimpan. Jika biaya penyimpanan rendah, maka perusahaan dapat menyimpan lebih banyak persediaan untuk memenuhi permintaan pasar.


5. Harga Persediaan

Jika perusahaan mendapatkan potongan harga ketika membeli dalam jumlah besar, maka jumlah cycle stock dapat ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan.



Rumus Perhitungan Cycle Stock

Secara umum cycle stock dapat dihitung menggunakan rumus perhitungan Economic Order Quantity (EOQ). Rumus ini berguna untuk menentukan jumlah pesanan cycle stock yang optimal untuk meminimalkan total biaya persediaan. Berikut rumus perhitungannya:

Rumus perhitungan Cycle stock dengan EOQ




Berikut penjelasan dari rumus tersebut:

D = Permintaan tahunan

S = Biaya pemesanan per pesanan

H = Biaya penyimpanan per unit per tahun


Angka optimal dari cycle stock umumnya adalah setengah dari EOQ. Hal ini dikarenakan persediaan digunakan secara bertahap dalam siklus pemesanan.


Contoh Perhitungan Cycle Count dengan Rumus EOQ

Sebuah toko pakaian memiliki permintaan tahunan sebesar 200,000 unit. Biaya pemesanan per pesanan adalah Rp.100,000, dan biaya penyimpanan per unit per tahun adalah Rp. 400.


Menggunakan rumus EOQ:

Contoh perhitungan Cycle Stock dengan Rumus EOQ

Maka, jumlah cycle stock yang dibutuhkan sekitar 5,000 unit (setengah dari EOQ).  Dari perhitungan diatas, gudang harus mempertahankan stok dalam jumlah tersebut untuk memenuhi permintaan reguler.


Strategi pengelolaan Cycle Stock

Perusahaan dapat mengelola cycle stock dalam gudang melalui beberapa strategi yang sesuai dengan operasionalnya. Berikut beberapa strategi atau metode yang umum digunakan dalam pengelolaan cycle stock:


1. Just-in-Time (JIT)

Metode JIT dapat diterapkan saat mengelola cycle stock dengan hanya menyimpan persediaan yang benar-benar diperlukan. Sehingga perusahaan dapat mengurangi jumlah stok dalam gudang dan meminmalisir biaya penyimpanan.


2. Reorder Point System

Strategi Reorder point memberikan perusahaan gambaran yang tepat untuk menentukan kapan harus melakukan pemesanan ulang berdasarkan permintaan dan lead time. Sehingga pengelolaan cycle stock lebih optimal.


3. Bulk Ordering

Pengelolaan cycle stock juga dapat dilakukan dengan strategi bulk ordering. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengadaan stok dalam jumlah besar untuk mengurangi frekuensi pesanan dan mendapatkan harga lebih murah.


4. Otomatisasi dan Prediksi Permintaan Akurat

Strategi pengelolaan cycle stock melalui otmoatisasi dan perkiraan permintaan yang akurat membutuhkan penerapan teknologi WMS. Sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan berbasis data untuk menentukan jumlah cycle stock yang optimal.


Peran RFID dalam Pengelolaan Cycle Stock

Penerapan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) berperan penting dalam pengelolaan cycle stock. Teknologi ini mempermudah perusahaan untuk mengidentifikasi, melacak, dan mengelola stok barang secara otomatis. Berikut beberapa peran RFID dalam pengelolaan cycle stock:


1. Meningkatkan Akurasi Persediaan

RFID memungkinkan pencatatan stok yang akurat. Dengan teknologi RFID, perusahaan dapat mengetahui jumlah cycle stock yang tersedia secara real-time, mengurangi kesalahan pencatatan dan kehilangan barang.


2. Memantau Pergerakan Barang Secara Real-Time

Cycle stock selalu berputar dalam siklus pemesanan dan penjualan produk. Dengan RFID, perusahaan dapat mengetahui pergerakan barang masuk dan keluar secara otomatis, sehingga siklus stok dapat dikelola dengan lebih efisien.


3. Mempercepat Proses Stock Opname

Teknologi RFID memungkinkan proses stock opname dilakukan secara otomatis tanpa perlu menghitung barang satu per satu. Dengan teknologi ini, staf gudang dapat melakukan pencatatan, perhitungan dan pencocokan data persediaan dalam satu waktu.


4. Mengurangi Shrinkage dan Kehilangan Stok

Kehilangan stok akibat pencurian, kesalahan penghitungan, atau kerusakan dapat diminimalkan dengan teknologi RFID. Hal ini dikarenakan setiap barang memiliki tag unik yang dapat dilacak dengan mudah.


5. Otomatisasi Pemesanan Ulang (Reorder Point)

Sistem RFID dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak WMS untuk secara otomatis melakukan pemesanan ulang ketika cycle stock mencapai titik jumlah minimal atau titik pemesanan ulang (reorder point). Sehingga perusahaan tidak perlu khawatir kehabisan stok barang atau terpengaruh oleh lead time yang lama.


Optimalkan Pengelolaan Cycle Stock dengan RFID dan WMS dari Prieds

Penerapan teknologi, seperti RFID pada proses manajemen gudang membantu perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan Cycle Stock. Perangkat RFID yang diintegrasikan dengan WMS memberikan perusahaan kemampuan untuk mengotomatisasi proses manajemen stok, meningkatkan akurasi pelacakan, dan meningkatkan kontrol terhadap seluruh stok dalam gudang.


Beberapa kelebihan dari penggunaan RFID Prieds pada cycle stock diantaranya yaitu pelacakan dan pencatatan persediaan secara real-time, efisiensi biaya operasional, meningkatkan akurasi stock opname, serta mengoptimalkan proses manajemen stok.


Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait pengelolaan cycle stock yang baik dengan teknologi RFID dan WMS melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software dan Hardware yang dilengkapi dengan beragam fitur, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

Opmerkingen


bottom of page