Stock Tolerance: Definisi, Fungsi, Cara Menghitung & Tips Implementasi
- Kevin Ramadhani
- 3 jam yang lalu
- 4 menit membaca
Dalam manajemen stok, akurasi data persediaan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kelancaran operasional. Namun pada kenyataannya, selisih antara catatan sistem dengan jumlah fisik barang di gudang masih banyak terjadi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan umumnya menetapkan Stock Tolerance sebagai batas toleransi perbedaan stok yang masih dapat diterima tanpa menghambat manajemen stok maupun laporan keuangan.

Arti Stock Tolerance dalam Manajemen Stok
Stock Tolerance merupakan batas jumlah toleransi yang ditetapkan perusahaan terhadap perbedaan jumlah persediaan antara catatan persediaan dengan jumlah fisik yang tersimpan di dalam gudang. Penetapan stock tolerance ini diperlukan agar jika ditemukan adanya perbedaan jumlah dibawah persentase, perusahaan tidak perlu segera melakukan stock opname berkali-kali.
Fungsi Stock Tolerance dalam Manajemen Stok
Penerapan Stock Tolerance memiliki beberapa fungsi penting yang dapat memperlancar manajemen stok perusahaan, antara lain seperti:
1. Menghindari Selisih Stok Minor
Penerapan Stock Tolerance Memberikan ruang toleransi untuk beberapa kendala minor dalam manajemen stok, seperti adanya kelebihan produksi, deadstock atau kerusakan barang.
2. Laporan Manajemen Stok lebih Akurat
Stock Tolerance juga dapat membantu perusahaan untuk mengurangi resiko penyusunan laporan yang tidak akurat, seperti laporan persediaan, maupun saat menyusun laporan keuangan.
3. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan menerapkan Stock Tolerance, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari kebutuhan untuk melakukan stock opname berulang hanya untuk selisih dalam jumlah kecil.
4. Mengendalikan Resiko Kehilangan
Stock Tolerance memberikan batas wajar agar selisih yang signifikan dapat segera diinvestigasi. Selisih persediaan minor dibawah batas toleransi dapat dicatat sebagai bahan evaluasi manajemen stok.
Cara Menghitung Stock Tolerance
Nilai Stock Tolerance yang optimal umumnya didapat menggunakan persentase dari total stok yang tercatat. Berikut rumus dan cara perhitungannya:
Stock Tolerance = (Book Stock - Actual Stock)Book Stock x100%
Dari rumus di atas, perusahaan perlu memiliki beberapa informasi, yaitu:
Book Stock = Data persediaan pada catatan
Actual Stock = Data persediaan hasil dari perhitungan stok fisik
Sebagai contoh, Sebuah perusahaan memiliki catatan persediaan sebanyak 1.000 unit barang, namun hasil perhitungan fisik menunjukkan 989 unit, maka dari dua informasi tersebut, ditemukan terdapat selisih 11 unit. Maka perhitungannya seperti berikut:
Stock Tolerance = (1000-989)1000 x100% =111000 x 100% = 1.10%
Jika perusahaan menetapkan Stock Tolerance sebesar 1%, maka selisih tersebut sudah melewati batas toleransi yang seharusnya hanya 10 unit.
Beberapa Tips untuk Mengimplementasikan Stock Tolerance yang Optimal
Agar penerapan Stock Tolerance dalam manajemen stok lebih optimal, perusahaan dapat mengikuti beberapa tips pengelolaan berikut:
1. Tetapkan Batas Toleransi Sesuai Standar
Perusahaan perlu memiliki standar toleransi yang sesuai dengan jenis produk. Barang bernilai tinggi umumnya memiliki toleransi lebih kecil, sehingga tidak meningkatkan potensi kerugian perusahaan.
2. Lakukan Stock Opname Rutin
Untuk menghindari terjadinya selisih jumlah stok, perusahaan perlu melakukan stock opname secara rutin, agar data persediaan selalu diperbarui. Selain itu, perusahaan juga bisa melakukan verifikasi data dengan melakukan perhitungan fisik.
3. Analisis Selisih Jumlah Stok
Selisih yang sering berulang menandakan adanya proses manajemen stok yang tidak efisien dan perlu ditelusuri penyebabnya. Untuk melakukan hal ini, perusahaan juga dapat melibatkan tim Quality Control untuk mencegah terjadinya selisih akibat kerusakan barang.
4. Gunakan Teknologi pada Proses Manajemen Stok
Selisih jumlah stok umumnya terjadi karena pencatatan data yang tidak akurat. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dapat menerapkan teknologi dalam proses manajemen stok, seperti RFID dan WMS, sehingga data persediaan menjadi lebih akurat.
Peran WMS dan Teknologi RFID dalam Penerapan Stock Tolerance
Penerapan RFID dan WMS memiliki peran penting terhadap penerapan Stock Tolerance yang optimal, seperti:
1. Pelacakan Stok Otomatis dan Akurat
Teknologi RFID memungkinkan setiap barang dilacak secara otomatis dan akan langsung diperbarui ke dalam WMS, memastikan setiap pergerakan barang tercatat secara real-time dan akurat. Hal ini dapat mengurangi resiko selisih jumlah stok.
2. Pemantauan Lokasi Barang Secara Real-Time
Penerapan Teknologi RFID dan WMS memungkinkan staf gudang untuk mengetahui posisi barang secara cepat dan tepat. Ketika ditemukan perbedaan jumlah, WMS dapat menunjukkan lokasi barang untuk proses koreksi yang lebih akurat dan efisien.
3. Riwayat Pergerakan dan Audit Stok
Setiap perpindahan barang akan terekam oleh Teknologi RFID dan tercatat pada WMS secara otomatis. Hal ini tentu membuat perusahaan memiliki visibilitas terhadap proses manajemen stok secara lengkap termasuk memantau penerapan Stock Tolerance.
4. Pemantauan Status Stock Tolerance
Setiap tahap dalam proses manajemen stok akan tercatat melalui Teknologi RFID dan WMS. Dengan informasi yang diperbarui secara real-time, perusahaan dapat memantau efektivitas penerapan stock tolerance dan mengetahui secara tepat jumlah selisih stok.
5. Pengendalian dan Analisis Toleransi Otomatis
Teknologi RFID dan WMS secara otomatis dapat menganalisis tingkat selisih yang terjadi dan membandingkannya dengan batas Stock Tolerance yang ditetapkan. Jika melebihi ambang batas, sistem akan memberikan peringatan untuk melakukan penyesuaian.
Dapatkan Penerapan Stock Tolerance yang Optimal dengan WMS dan Teknologi RFID Prieds
Stock Tolerance merupakan strategi untuk mengantisipasi perbedaan stok kecil yang tidak bisa dihindari dalam manajemen stok. Dengan perhitungan yang tepat, pengelolaan yang optimal, serta penerapan teknologi RFID dan WMS, perusahaan bisa meminimalkan terjadinya selisih stok dan menjaga akurasi data persediaan sekaligus efisiensi operasional.
Sebagai penyedia teknologi RFID, Prieds menawarkan perangkat yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam penerapan Stock Tolerance. Teknologi ini mendukung pencatatan stok otomatis, pelacakan stok secara real-time dan akurat, serta memastikan setiap stok tidak memiliki selisih yang melebihi batas toleransi.
RFID dari Prieds dapat diintegrasikan dengan WMS, sehingga memberikan perusahaan fleksibilitas tinggi untuk disesuaikan dengan penerapan Stock Tolerance dalam manajemen stok. Konsultasi dengan tim ahli Prieds untuk mengetahui solusi teknologi RFID dan Warehouse System yang tepat bagi bisnis Anda.