Stock Layering: Definisi, Fungsi, Jenis, Tips Penerapan & Optimalisasi
- Kevin Ramadhani

- 11 menit yang lalu
- 4 menit membaca
Tantangan yang banyak ditemui dalam Manajemen Inventory yaitu adalah meningkatkan alur pergerakan dan pengelolaan stok secara efisien. Salah satu metode yang dapat diterapkan perusahaan untuk menghadapi hal tersebut yaitu melalui Stock Layering.Ā
Metode ini berperan besar dalam meningkatkan efisiensi penyimpanan, mempercepat proses picking, serta menjaga kualitas dan tingkat perputaran barang. Dengan dukungan Inventory System, metode Stock Layering dapat diterapkan secara akurat dan efisien.

Definisi Stock Layering dalam Manajemen Inventory
Stock Layering merupakan salah satu metode penataan stok dalam gudang berdasarkan lapisan (layer) tertentu yang dikelompokkan berdasarkan ciri tertentu, seperti waktu masuk barang, tingkat perputaran, kategori produk, batch, atau tanggal kadaluarsa. Setiap lapisan atau layer menunjukkan prioritas penanganan dan pengambilan stok.
Dalam penerapannya, metode Stock Layering banyak dikaitkan dengan prinsip FIFO (First In, First Out) atau FEFO (First Expired, First Out), terutama pada industri dengan produk yang memiliki masa simpan terbatas. Namun, metode ini juga dapat diterapkan pada gudang non-perishable untuk mengoptimalkan proses operasional.
Fungsi Stock Layering dalam Manajemen Inventory
Penerapan Stock Layering memiliki beberapa fungsi penting dalam mengoptimalkan manajemen inventory perusahaan, seperti:
1. Memaksimalkan Penggunaan Ruang Penyimpanan
Dengan membagi stok ke dalam lapisan atau layer, perusahaan dapat memaksimalkan kapasitas penyimpanan gudang, baik secara vertikal dengan rak maupun horizontal dengan mezzanine. Penempatan produk juga diatur berdasarkan tingkat perputaran.
2. Mempercepat Alur Manajemen Inventory
Stock Layering dapat menentukan posisi barang berdasarkan prioritas picking. Barang dengan perputaran tinggi ditempatkan pada layer yang mudah dijangkau, sehingga waktu picking menjadi lebih singkat, dan keseluruhan manajemen inventory menjadi efisien.
3. Menjaga Kualitas dan Usia Produk
Dengan pengelompokan stok berdasarkan batch atau usia simpan produk, perusahaan dapat menekan resiko barang rusak, kadaluarsa, atau usang. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan kualitas produk yang dimiliki perusahaan.
4. Meningkatkan Akurasi Stok
Struktur Stock Layering yang jelas dapat memudahkan staf gudang untuk melacak posisi barang, meminimalkan kesalahan saat proses penyimpanan dan picking, hingga meningkatkan akurasi pencatatan data stok.
Jenis - Jenis Layer dalam Stock Layering
Dalam penerapannya, metode Stock Layering membagi stok barang menjadi beberapa lapisan atau layer. Berikut beberapa jenis layer yang umum diterapkan pada metode ini:
1. Layering Berdasarkan Waktu Masuk
Lapisan atau layer barang disusun berdasarkan urutan penerimaan atau waktu kedatangan barang dalam gudang untuk mendukung strategi FIFO. Hal ini dilakukan untuk menjaga usia produk agar tetap optimal, menghindari penumpukkan stok lama.
2. Layering Berdasarkan Pergerakan Stok
Jenis kedua ini diterapkan berdasarkan tingkat perputaran barang, dimana produk fast-moving ditempatkan pada layer terdepan atau terdekat dengan area packing, sedangkan produk slow-moving disimpan pada layer yang lebih tinggi atau belakang.
3. Layering Berdasarkan Batch atau Lot
Jenis layering ini banyak digunakan pada manajemen inventory dalam industri manufaktur dan farmasi. Pada layering ini, setiap lapisan barang merepresentasikan batch produksi tertentu.
4. Layering Berdasarkan Kategori Produk
Jenis layering terakhir ini mudah diterapkan karena barang dikelompokkan berdasarkan kategori produk, sepertiĀ jenis, ukuran, atau karakteristik khusus untuk memudahkan pengelolaan dan pemenuhan pesanan.
Tips Penerapan Stock Layering yang Optimal dalam Manajemen Inventory
Agar penerapan metode Stock Layering berjalan dengan optimal dalam manajemen inventory, perusahaan dapat mengikuti beberapa tips berikut:
1. Tetapkan Aturan Layering yang Jelas
Tentukan kriteria atau indikator yang digunakan untuk layering dan digunakan secara konsisten, baik berdasarkan waktu masuk, tingkat pergerakan, atau kategori produk.
2. Sesuaikan Layering dengan Pola Permintaan
Lakukan evaluasi berkala terhadap pola penjualan agar penerapan Stock Layering dan pembagian produk berdasarkan fast-moving dan slow-moving tetap relevan.
3. Gunakan Teknologi dalam Manajemen Inventory
Terapkan teknologi dalam operasional gudang, seperti Inventory System untuk mengelola dan melacak stok secara otomatis dan akurat, dan penerapan Stock Layering sesuai dengan kebutuhan operasional.
4. Berikan Pelatihan Staf Gudang
Pastikan seluruh staf gudang memahami metode Stock Layering dan cara pengelolaan persediaan dengan bantuan teknologi agar proses operasional berjalan optimal.
Peran Inventory System dalam Mengoptimalkan Stock Layering
Metode Stock Layering dapat dioptimalkan melalui penerapan teknologi, seperti Inventory System. Teknologi ini memiliki beberapa peran penting seperti:
1. Penentuan Lokasi Penyimpanan Otomatis
Inventory System dapat merekomendasikan lokasi penyimpanan secara otomatis berdasarkan indikator layering yang telah ditetapkan, seperti FIFO, FEFO, atau pergerakan stok.
2. Visibilitas Stok Real-Time
Setiap Stock Layering dapat dipantau secara real-time, termasuk jumlah, lokasi, dan status barang melalui Inventory System. Hal ini berdampak pada proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
3. Proses Penyimpanan dan Picking lebih Akurat
Inventory System dapat membantu staf gudang untuk menjalankan proses penyimpanan dan picking berdasarkan layer yang tepat sesuai prioritas. Hal ini mengurangi kesalahan picking dan meningkatkan produktivitas.
4. Analisis dan Optimalisasi Berkelanjutan
Melalui riwayat data persediaan dan laporan performa yang lengkap pada Inventory System, perusahaan dapat mengidentifikasi layer yang tidak optimal dan mengambil langkah optimalisasi.
Terapkan Stock Layering dengan Efektif melalui Inventory System Prieds
Stock layering merupakan strategi penting dalam manajemen gudang untuk mengatur persediaan secara terstruktur dan efisien. Dengan penerapan yang tepat dan dukungan Inventory System, Stock Layering mampu memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan, meningkatkan kecepatan operasional, serta akurasi pengendalian stok.
Sebagai penyedia Inventory System, Prieds menawarkan perangkat yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam menerapkan Stock Layering dalam pengelolaan gudang. Teknologi ini mendukung pencatatan stok yang akurat, pelacakan barang secara real-time, hingga memastikan ketersediaan dan pengelolaan barang yang tepat dan efisien.
Inventory System PriedsĀ juga dapat diintegrasikan dengan RFID, sehingga memberikan perusahaan fleksibilitas dan kemudahan untuk menerapkan Stock Layering. KonsultasiĀ dengan tim ahli Prieds untuk mengetahui solusi teknologi RFID dan Sistem yang tepat bagi bisnis Anda.





