Pinjaman Modal Dimudahkan dengan Kerjasama Prieds x Koinworks
Membicarakan tentang pinjaman modal, biasanya kita mengandalkan pinjaman secara konvensional ke bank dan badan perkreditan. Kita yakin kalau penyedia lainnya biasanya punya udang di balik batu, entah persen bunga yang tidak main-main atau penagih yang galak.
Table of Content
Lika Liku Cari Pinjaman Cepat dan Mudah
UMKM Butuh Pendanaan
Catatan Digital Mudahkan Ajuan Proposal Pinjaman
Pinjaman Non Perbankan: Fintech Lending P2P
Kiat Dapatkan Pinjaman Modal
Lika Liku Cari Pinjaman Cepat dan Mudah
Namun ada satu ekspektasi umum juga bagi peminjam dari bank: prosesnya lama, dari pengajuan dengan melengkapi berkas yang dibutuhkan, mendaftarkan aset yang bisa digunakan sebagai agunan, menunggu survey ke rumah atau tempat usaha, dan semua ini bisa juga berakhir Anda gagal dapatkan pinjaman modal tersebut.
Di Indonesia masih banyak usaha yang mengandalkan kemampuan keluarga besar, yang dirasa lebih “mudah” prosesnya. Pinjaman keluarga ini sekalipun ramah dan terdengar rukun, namun dapat juga berujung bersungut-sungutnya relasi kekeluargaan kita. Mulai dari jumlah yang sangat beragam dan ditambah lagi rasa tidak enak karena menghutang dengan kerabat, apalagi kalau sampai terdampak masalah karena terbelit hutang atau bisnis gagal. Resiko yang diterima juga jadi dua kali lipat ya?

Karena sulitnya mendapatkan pinjaman yang cepat, murah, dan bersahabat, banyak berjamur pinjaman yang iklannya mengaku “lebih mudah” prosesnya. Dari yang Anda lihat di tepi jalan dengan jargon “langsung cair”, hingga pinjaman online (pinjol) yang kini ramai diberitakan.
Sayangnya pinjaman semacam ini justru sangat beresiko: bunga yang sangat tinggi dan penagihan yang tidak etis. Akhirnya pebisnis kembali lagi ke Perbankan atau BPR karena dipandang lebih aman meskipun memakan waktu lama.
Namun tahukah Anda kalau hanya 2 dari 100 pebisnis yang berhasil mendapatkan pinjaman dana dari bank?
UMKM Butuh Pendanaan
Meskipun 87.5% UMKM Indonesia terdampak pandemi, nyatanya kesulitan ini semakin mengurangi peluang UMKM dapatkan kredit dari bank.
Dari 70juta UMKM di Indonesia, hanya 1.7% yang bisa mendapatkan suntikan dana bank. Salah satu alasannya karena banyak UMKM masih melakukan pencatatan transaksi jual-beli mereka secara manual dengan kasbon. Data transaksi ini dipandang kurang konkrit sebagai acuan untuk pinjaman.
Hanya sekitar 17% pengajuan pinjaman ke bank yang sukses dapatkan kredit, kali ini dihadapkan pada masalah tidak adanya aset yang bisa jadi agunan.
Catatan Digital Mudahkan Ajuan Proposal Pinjaman

Bagi Anda yang masih mencatat keuangan Anda secara manual, Prieds hadir menyelesaikan masalah pencatatan transaksi jual-beli ini untuk Anda. Data dari aplikasi bisnis Prieds dapat dengan mudah Anda tarik, per tanggal yang diinginkan oleh bank misalnya, untuk membuktikan keabsahan bisnis Anda.