top of page

Assembly Inventory: Definisi, Peran, Komponen, Tantangan dan Optimalisasinya

Inventory atau persediaan merupakan istilah yang banyak ditemui dalam manajemen gudang. Dari banyaknya jenis inventory, terdapat satu yang seringkali membutuhkan perhatian khusus, yaitu Assembly Inventory. 


Assembly inventory banyak ditemukan pada perusahaan manufaktur, karena persediaan ini merupakan bagian penting dalam proses produksi. Pengelolaan jenis inventory ini perlu dilakukan secara optimal, agar proses operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.


Definisi Assembly Inventory

Definisi Assembly Inventory

Assembly Inventory merupakan salah satu jenis persediaan barang yang terdiri dari komponen atau bahan baku yang dirakit (assembled) menjadi produk setengah jadi atau produk jadi, sebelum didistribusikan atau dijual kepada konsumen.


Berbeda dengan produk jadi, Assembly Inventory mencakup stok barang yang masih memerlukan proses perakitan dari beberapa komponen sebelum menjadi produk final. maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk dapat mengelola jenis persediaan ini, agar proses produksi tidak terhambat.


Contoh Assembly Inventory yaitu:

  1. Komponen komputer (CPU, motherboard, RAM) yang dibutuhkan untuk merakit PC.

  2. Sparepart sepeda motor yang disiapkan untuk proses perakitan sepeda motor.

  3. Bahan-bahan furnitur (kayu, baut, besi) yang merupakan bahan dari perakitan meja atau kursi.


Peran Assembly Inventory dalam Manajemen Gudang

Dalam manajemen gudang, Assembly Inventory memiliki peranan penting, terutama bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan produk Make to Order (MTO) atau Assemble to Order (ATO). Berikut peran dari assembly inventory:


1. Fleksibilitas Produksi

Assembly Inventory menawarkan fleksibilitas perusahaan dalam merakit produk sesuai pesanan tanpa harus menyimpan stok barang jadi dalam jumlah besar dalam gudang.


2. Mengurangi Resiko Overstock

Dengan menyimpan persediaan bahan baku perusahaan dapat meminimalisir resiko overstock. Hal ini dikarenakan produk jadi akan dirakit saat perusahaan menerima pesanan, sehingga dapat mengurangi kelebihan stok, dan meningkatkan efisiensi biaya penyimpanan.


3. Mempercepat Waktu Produksi

Ketersediaan komponen dari Assembly Inventory membantu perusahaan untuk mempercepat proses perakitan. Hal ini dikarenakan perusahaan telah memiliki semua bahan yang diperlukan untuk membuat produk jadi.


Komponen Penting dalam Assembly Inventory

Terdapat beberapa komponen penting dalam Assembly Inventory, diantaranya yaitu:


1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan komponen utama dalam Assembly Inventory. Komponen ini menjadi merupakan persediaan penting dalam proses produksi untuk menciptakan barang jadi yang siap dipasarkan.


2. Sub-assembly (rakitan setengah jadi)

Sub-assembly adalah komponen yang sudah dirakit sebagian namun belum menjadi produk jadi. Fungsinya mempercepat proses produksi dan mempermudah pengelolaan stok.


3. Kit Material

Kit material adalah paket lengkap berisi komponen yang siap dirakit menjadi sebuah produk jadi. komponen ini membantu memastikan perakitan berjalan cepat dan tanpa kekurangan material.


Tantangan dalam Mengelola Assembly Inventory

Mengelola Assembly Inventory membutuhkan ketelitian, karena melibatkan koordinasi antara departemen gudang, produksi, dan perencanaan. Jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan timbul beberapa permasalahan yang menjadi tantangan dalam pengelolaannya, seperti:


1. Persediaan Komponen yang Tidak Sesuai

Pengelolaan assembly inventory yang tidak baik dapat mengakibatkan kehabisan persediaan. Hal ini tentu berdampak pada operasional dan mengakibatkan proses perakitan menjadi terhambat.


2. Lead Time yang Lama

Persediaan Assembly inventory yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan lead time menjadi lebih lama. Hal ini dikarenakan perusahaan perlu waktu lebih untuk menunggu kedatangan bahan baku dan proses perakitan agar pesanan bisa dipenuhi.


3. Kendala Ruang Penyimpanan

Beberapa komponen Assembly Inventory mungkin membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar dibandingkan bahan baku tunggal. Jika Assembly Inventory tidak dikelola dengan baik, maka akan membuat penggunaan ruang penyimpanan menjadi tidak maksimal, sehingga perusahaan tidak dapat menyimpan stok lagi.


4. Pencatatan dan Pelacakan Kurang Akurat

Assembly inventory yang dikelola secara manual juga dapat mengakibatkan pelacakan dan pencatatan stok menjadi tidak akurat. Hal ini dikarenakan pengelolaan manual memiliki berbagai resiko yang dapat mengakibatkan kesalahan data, ataupun kehilangan stok.


Tips Melakukan Assembly Inventory yang Baik

Agar pengelolaan Assembly Inventory menjadi lebih optimal, perusahaan dapat menerapkan beberapa tips berikut, yaitu:


1. Menggunakan Sistem Inventory

Penerapan sistem inventory dapat membantu perusahaan untuk mengotomatisasi pencatatan, pelacakan, hingga analisis kebutuhan komponen untuk perakitan sebuah produk.


2. Penerapan Metode Kanban atau Just in Time (JIT)

menerapkan metode seperti Kanban atau Just in Time (JIT) juga merupakan strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk memastikan komponen hanya tersedia saat dibutuhkan, mengurangi penggunaan ruang penyimpanan.


3. Forecasting dan Perencanaan Produksi yang Akurat

Prediksi permintaan produk yang akurat dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan jumlah komponen yang harus tersedia di Assembly Inventory. Hal ini dapat diraih melalui penerapan teknologi seperti Sistem Inventory yang dapat menyediakan data secara akurat dan real-time.


4. Penataan Layout Gudang yang Optimal

Penataan layout gudang juga perlu mempertimbangkan ukuran assembly inventory yang akan disimpan. Hal ini perlu dilakukan agar akses pada area penyimpanan dan proses perakitan menjadi lebih mudah dilalui.


Gunakan Sistem Inventory dari Prieds untuk Optimalkan Assembly Inventory

Assembly Inventory adalah salah satu aspek penting dalam manajemen gudang, terutama untuk perusahaan manufaktur. Pengelolaan yang optimal serta penerapan strategi yang tepat akan memberikan fleksibilitas produksi, efisiensi biaya, dan kecepatan dalam pemenuhan pesanan.


Untuk meningkatkan pengelolaan Assembly Inventory perusahaan dapat menerapkan teknologi seperti Sistem inventory. Teknologi ini dapat memaksimalkan proses pengelolaan persediaan, mulai dari pencatatan otomatis, pelacakan real-time, dan analitik yang akurat.


Sebagai penyedia sistem inventory, Prieds hadir menawarkan sebuah software yang mempermudah perusahaan untuk mengelola Assembly Inventory dalam gudang. Teknologi ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan persediaan secara real-time dan akurat.


Sistem Inventory dari Prieds juga dibekali dengan fitur integrasi dengan perangkat seperti RFID, sehingga pemantauan Assembly Inventory menjadi lebih efisien. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli Prieds, dan temukan solusi penggunaan sistem inventory yang optimal, mudah digunakan, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis Anda.


 
 
 
bottom of page