top of page

Persediaan: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Cara Menghitung

Dalam manajemen gudang, persediaan merupakan elemen vital yang menentukan kelancaran operasional perusahaan. Pengelolaan persediaan yang baik dapat meminimalisir penggunaan biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan ketersediaan produk saat dibutuhkan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui lebih dalam mengenai persediaan, baik dari jenis, tujuan pengelolaan, hingga cara menghitungnya.Ā Ā 


Pengertian Persediaan

Pengertian Persediaan

Persediaan adalah barang atau bahan yang disimpan oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kepada konsumen. Dalam konteks gudang, persediaan mencakup semua item yang ditampung dan dikelola di lokasi penyimpanan, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun produk jadi.


Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan secara umum dapat dikategorikan menjadi 4 jenis, diantaranya yaitu:


1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials)

Jenis persediaan ini merupakan komponen dasar yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Contoh persediaan baku yaitu kain, kayu, komponen listrik.


2. Persediaan Barang dalam Proses (Work in Process)

Persediaan barang dalam proses adalah jenis persediaan yang masih dalam tahap produksi, atau barang setengah jadi. Misalnya, mobil yang belum dipasang mesin dan pintu, ataupun hp yang belum terpasang layar.


3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods)

Produk yang telah selesai diproduksi dapat dikategorikan sebagai persediaan barang jadi. Jenis persediaan ini merupakan produk yang sudah siap dikirim ke konsumen untuk dijual.


4. Persediaan Barang MRO (Maintenance, Repair, and Operations)

Barang pendukung operasional gudang seperti pelumas mesin, alat kebersihan, atau alat tulis dapat dikategorikan sebagai jenis persediaan MRO. Persediaan ini harus selalu tersedia agar tidak menghambat operasional perusahaan.


Tujuan Pengelolaan Persediaan

1. Menjaga Ketersediaan Barang

Tujuan utama pengelolaan persediaan adalah memastikan barang selalu tersedia saat dibutuhkan. Dengan stok yang cukup, proses produksi dan penjualan tetap berjalan lancar tanpa gangguan akibat kekurangan barang (stockout).


2. Menghindari Penumpukan Barang

Pengelolaan persediaan membantu mencegah overstock, yaitu penumpukan barang yang tidak perlu. Ini penting untuk menghemat ruang, mengurangi resiko kerusakan, dan menghindari dana mengendap dalam bentuk stok yang belum tentu terjual.


3. Meningkatkan Efisiensi dan Pelayanan

Stok yang terkelola dengan baik memperlancar operasional dan meningkatkan pelayanan pelanggan. Barang tersedia tepat waktu, proses distribusi lebih cepat, dan kepuasan pelanggan pun meningkat.


4. Mengurangi Biaya dan Risiko Kerusakan

Dengan jumlah persediaan yang optimal, biaya penyimpanan bisa ditekan dan risiko barang rusak atau kadaluarsa dapat diminimalkan. Ini juga membantu menjaga efisiensi dan nilai barang dalam gudang.


Cara Menghitung Persediaan

Menghitung persediaan bergantung pada tujuan perhitungan, apakah untuk pencatatan akuntansi, pengendalian stok, atau analisis performa. Berikut beberapa cara untuk menghitung persediaan dalam manajemen gudang:


1. Metode FIFO (First In, First Out)

Metode ini diterapkan untuk menghitung barang yang pertama dibeli untuk digunakan sebagai barang yang pertama dijual atau digunakan.


Rumus:

Nilai persediaan akhir = Jumlah unit terakhir Ɨ Harga unit terbaru

Contoh perhitungan persediaan dengan metode FIFO:

Perusahaan Beli 100 unit barang di minggu pertama untuk persediaan gudang dengan harga Rp10.000. Kemudian di minggu berikutnya perusahaan membeli lagi 100 unit dengan harga Rp12.000, sehingga total persediaan yang dimiliki ada 200 unit.


Jika perusahaan menjual 150 unit, maka:

100 unit pertama @Rp10.000 = Rp1.000.000

50 unit berikutnya @Rp12.000 = Rp600.000

Total HPP (Harga Pokok Penjualan) = Rp1.600.000

Sisa persediaan = 50 unit @Rp12.000 = Rp600.000


2. Metode LIFO (Last In, First Out)

Kebalikan dari metode FIFO, metode ini menghitung barang terakhir yang masuk adalah barang yang akan dijual pertama.


Rumus:

Nilai persediaan akhir = Jumlah unit pertama Ɨ Harga unit lama

Contoh perhitungan persediaan menggunakan metode LIFO:

HPP = 100 unit @Rp12.000 + 50 unit @Rp10.000 = Rp1.700.000

Persediaan akhir = 50 unit @Rp10.000 = Rp500.000


3. Metode Average (Rata-rata)

Cara menghitung persediaan berikutnya yaitu dengan mengkalkulasikan rata-rata biaya per unit dari seluruh stok yang tersedia.


Rumus:

Harga rata-rata per unit = Total biaya pembelian / Total unit
Nilai persediaan akhir = Unit tersisa Ɨ Harga rata-rata per unit

Contoh penggunaan rumus metode average:


Total pembelian = Rp1.000.000 (100 unit) + Rp1.200.000 (100 unit) = Rp2.200.000

Total unit = 200

Harga rata-rata = Rp2.200.000 / 200 = Rp11.000


Jika perusahaan menjual 150 unit, maka :


HPP = 150 Ɨ Rp11.000 = Rp1.650.000

Persediaan akhir = 50 Ɨ Rp11.000 = Rp550.000


4. Menghitung Persediaan Akhir

Cara perhitungan persediaan ini dilakukan melalui proses stock opname atau audit fisik secara berkala. Langkah-langkahnya:


  1. Catat jumlah barang masuk dan keluar.

  2. Lakukan pengecekan fisik di gudang.

  3. Cocokkan dengan data sistem.

  4. Hitung selisih (jika ada).


Rumus sederhana:

Persediaan akhir = Persediaan awal + Pembelian – Penjualan

Contoh perhitungan persediaan fisik

Perusahaan memiliki persediaan awal sebanyak 500 unit. Kemudian, untuk menghindari kelangkaan stok, perusahaan melakukan pembelian barang sebanyak 250 unit. Dari stok tersebut, perusahaan berhasil menjual 350 unit. Maka perhitungannya:


Persediaan akhir = 500 + 250 – 350 = 400 unit


4. Rasio Perputaran Persediaan

Perhitungan persediaan menggunakan rasio perputaran dilakukan perusahaan untuk mengukur efisiensi pengelolaan gudang. Semakin tinggi nilai rasio perputaran, maka menandakan pengelolaan persediaan semakin efisien.


Rumus Perputaran Persediaan:

Inventory Turnover Ratio = HPP / Rata-rata persediaan

Rumus Rata-rata persediaan:


Average Stock (Persediaan awal + Persediaan akhir) / 2

Penggunaan Software Gudang Mengoptimalkan Pengelolaan Persediaan

Menghitung persediaan dengan metode yang tepat membantu perusahaan menjaga akurasi data stok, mengoptimalkan operasional gudang, dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen.Ā 


Dengan banyaknya variabel yang harus diperhitungkan, penggunaan teknologi seperti software gudang dapat membantu perusahaan mengotomatisasi proses pencatatan dan perhitungan persediaan secara real-time, akurat, dan efisien.


Sebagai salah satu perusahaan penyedia Software Gudang, Prieds menghadirkan sebuah sistem yang dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan.Ā 


Melalui penggunaan software gudang, perusahaan dapat mengotomatisasi pencatatan dan stok opname, mengetahui detail informasi dari seluruh produk yang tersimpan, dan melacak pergerakan stok barang dengan lebih akurat dan cepat.


Software Gudang Prieds juga dibekali berbagai fitur dan fleksibilitas agar perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan operasional, salah satunya seperti fitur Integrasi. Fitur ini membuat Software Gudang Prieds dapat dihubungkan dengan teknologi lain, seperti RFID, sehingga perusahaan dapat mengelola persediaan dengan optimal.


Pelajari lebih lanjut terkait penggunaan software gudang untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan melalui konsultasiĀ dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

Comments


bottom of page