Untuk dapat mengetahui jumlah minimal dari stok barang yang dibutuhkan dalam gudang, perusahaan dapat menghitung Minimum Order Quantity atau MOQ. Dengan mengetahui MOQ perusahaan dapat memperkirakan minimum stok yang perlu dibeli sebelum kehabisan persediaan dalam gudang.
Tentunya, menghitung berbagai tolak ukur performa gudang, seperti MOQ, membutuhkan ketelitian dan daat yang akurat. Hal ini dapat diraih dengan menerapkan Warehouse Management System (WMS) yang mampu meningkatkan akurasi pengelolaan data dan mempermudah perusahaan untuk mengukur Minimum Order Quantity.
Arti Minimum Order Quantity (MOQ)
Minimum Order Quantity (MOQ) merupakan sebuah konsep yang umum digunakan dalam warehouse management yang berguna untuk menentukan jumlah minimum unit produk yang harus dibeli atau diproduksi dalam satu pesanan.
Tujuan MOQ adalah untuk mengoptimalkan biaya operasional dan memaksimalkan efisiensi ruang penyimpanan dalam gudang. Dengan perhitungan MOQ yang akurat, perusahaan dapat mengalokasikan biaya yang tepat untuk tetap menjaga kemampuan dalam memenuhi pesanan konsumen.
Contoh Penggunaan Minimum Order Quantity (MOQ)
Perusahaan menetapkan MOQ sebesar 500 unit untuk produk A, dengan kondisi berikut:
Memiliki area menyimpan yang mampu menampung sebanyak 5.000 unit produk A.
Produk A memiliki rata-rata permintaan bulanan sebanyak 2.000 unit.
MOQ dari pemasok 500 unit per pesanan.
Maka implementasinya:
Perusahaan memesan produk A dalam kelipatan MOQ (500, 1.000, atau 2.000 unit) untuk memastikan permintaan terpenuhi.
Perusahaan perlu memantau tingkat persediaan produk A dan melakukan pengadaan stok saat persediaan menyentuh batas minimum. Dengan menggunakan WMS, perusahaan dapat lebih mudah untuk melakukan pemantauan stok secara real-time, serta melakukan pengadaan barang secara otomatis setelah menetapkan batas minimum.
Tujuan Penerapan Minimum Order Quantity (MOQ) dalam Warehouse Management
penerapan MOQ memiliki beberapa tujuan yang dapat meningkatkan performa Warehouse Management. Berikut tujuan dari penerapan Minimum Order Quantity:
1. Mengurangi Biaya Per Unit
Dengan memesan dalam jumlah besar, biaya produksi, pengemasan, dan pengiriman per unit dapat ditekan.
2. Mengoptimalkan Ruang Penyimpanan
Memastikan gudang mampu menyimpan barang sesuai kapasitasnya namun tetap menjaga jumlah biaya per unit yang optimal.
3. Menghindari Overstock dan Stockout
Minimum Order Quantity membantu perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara persediaan yang cukup tanpa menimbulkan kelebihan stok maupun kehabisan stok.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Melalui perhitungan MOQ, perusahaan dapat menyesuaikan pengadaan stok barang dengan kebutuhan, sehingga kebutuhan operasional dapat menjadi lebih efisien.
Faktor Penting dalam Minimum Order Quantity (MOQ)
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi MOQ, diantaranya yaitu:
1. Biaya Produksi
Jika biaya proses produksi tinggi, maka hasil perhitungan MOQ cenderung lebih besar, begitu pula sebaliknya.
2. Biaya Penyimpanan
Kapasitas gudang dan beberapa biaya yang masuk dalam biaya penyimpanan mempengaruhi jumlah stok optimal dan hasil perhitungan MOQ.
3. Permintaan Pasar
Produk dengan permintaan tinggi umumnya akan memiliki MOQ yang lebih kecil, jika dibandingkan produk dengan permintaan rendah.
4. Logistik dan Pengiriman
Biaya transportasi juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penetapan MOQ, terutama untuk pengiriman jarak jauh.
5. Barang yang Mudah Rusak
Jenis produk yang mudah rusak cenderung memiliki MOQ lebih rendah. Hal ini karena untuk mengurangi resiko kerugian akibat kadaluarsa.
Keuntungan Minimum Order Quantity dalam Warehouse Management
Beberapa keuntungan dari menerapkan Minimum Order Quantity dalam warehouse management yaitu:
Efisiensi Biaya: Mengurangi biaya administrasi dan logistik karena lebih sedikit pesanan yang harus dikelola.
Skalabilitas: Mendukung produksi dalam skala besar, sehingga lebih optimal.
Manajemen Stok yang Lebih Baik: Membantu perusahaan untuk mengelola tingkat stok dengan lebih akurat.
Tahap Penerapan Minimum Order Quantity dalam Warehouse Management
Untuk dapat menerapkan Minimum Order Quantity (MOQ) dalam Warehouse Management secara efektif, perusahaan dapat mengikuti beberapa tahap berikut:
1. Perencanaan Persediaan
Perusahaan dapat menggunakan metode Just-In-Time (JIT) atau Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan MOQ optimal.
2. Penerapan Teknologi dalam Pengelolaan Gudang
Implementasi Warehouse Management System (WMS) juga diperlukan perusahaan untuk dapat memantau stok dan permintaan dengan lebih akurat dan real-time.
3. Segmentasi Produk
Agar pengelolaan Minimum Order Quantity lebih optimal, perusahaan dapat menggunakan kategori produk berdasarkan tingkat rotasi produk.
4. Evaluasi Secara Berkala
Penerapan MOQ juga penting untuk dipantau dan dievaluasi secara berkala. Tujuannya agar perusahaan dapat beradaptasi dengan permintaan pasar yang dinamis, dan juga menyesuaikan biaya operasional.
Terapkan Minimum Order Quantity dengan Warehouse Management System Prieds
Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Warehouse Management System, Prieds menghadirkan solusi yang mampu memudahkan perusahaan untuk menerapkan Minimum Order Quantity (MOQ) dalam pengelolaan gudang. Melalui implementasi Warehouse Management System Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan perusahaan, dan melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain seperti RFID, sehingga dapat mengoptimalkan penerapan MOQ, meningkatkan akurasi pelacakan manajemen gudang secara real-time serta mampu meningkatkan keuntungan.
Pelajari lebih lanjut terkait penerapan Minimum Order Quantity (MOQ) dalam gudang dengan warehouse management system melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.
Comments